Mentari menyergahmu dengan teriknya
Kau masih mendongak menadah mata
Bulan mengejekmu dengan sinarnya
Kau malah memuji keindahannya
Bintang mencacimu dengan kerlipannya
Kau tersenyum menyembunyikan duka
Kau yang mendongakkan kepala
Kau yang mendongakkan kepala
Belajarlah menundukkan kepalamu
Setia memandang langit dunia
Hingga sakit belakang tengkuk lehermu
Kau tidak peduli
Asalkan matamu bisa melihat bintang, bulan dan mentari.
Badanmu itu bukanlah terawang-awang tiada nyawa.
Jasadmu berpijak di bumi nyata
Di atas tanah sekangkang kera
Yang bukan milik sesiapa.
Yang asyik memandang ke langit biru
Cubalah melihat-lihat kuisan kakimu
Yang mungkin ada emas bercampur tanah dan batu
Ini bangsaku,
Yang berdiri mendongak dan merenung
Di atas tanah di bawah langit mendung.
Popular Posts
-
Berita ini telah lama disiarkan tetapi cikgu baru 'diberitahu' semasa menggeledah laman berkaitan pendidikan jasmani bagi menyiapkan...
-
The most important thing in my life. Do not being crazy for nothing reason because it will give you the big disaster. Gila adalah perumpamaa...
-
Tolong beri aku matahari biar dia silau hingga buta tak nampak Tolong beri aku matahari biar dia gembira biar terang dunianya yang gelita To...
-
Kes pembuangan bayi yang semakin berleluasa.. Andai kucing menyayangi anaknya, maka wajarkah binatang yang menjadi manusia?
07 May 2013
Untuk Bangsaku
Posted by Cikgu Wana at 1:38 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)








0 comments:
Post a Comment